Dikira Punah, Ular Ini Kembali Muncul di Cina setelah Menghilang 3 Dekade

Dikira Punah, Ular Ini Kembali Muncul di Cina setelah Menghilang 3 Dekade Dikira Punah, Ular Ini Kembali Muncul di Cina setelah Menghilang 3 Dekade

Peneliti berhasil menemukan spesies ular yang dianggap punah selama beberapa dekade. Penemuan ular langka ini berada di Provinsi Sichuan, Cina Selatan.
Ular yang dimaksud adalah Calamaria berezowskii atau ular buluh Berezowski. Ular ini pertama kali ditemukan sebagai spesies baru pada 1896 dan dianggap punah karena sudah tidak terlihat dalam waktu yang lama.

Terbaru, spesies ini terlihat kembali berkat survei para peneliti terkait satwa liar di Provinsi Sichuan antara tahun 2017 dan 2022. Penemuan ini kemudian diungkap dalam studi yang terbit pada 5 Juli di jurnal peer-review Zoosystematics and Evolution, menurut keterangan yang dikutip dari Miami Herald.

Tak Hanya Ditemukan Satu Ekor

Diketahui, peneliti mengunjungi wilayah provinsi Sichuan karena merupakan bagian dari titik panas keanekaragaman hayati yang terkenal. Selama kunjungan mereka, para peneliti menemukan tiga ular dengan tanda kuning yang khas dan itu adalah ular buluh Berezowski.

Mengutip BGR, ular berezowski tersebut memiliki panjang kurang dari satu kaki. Dengan ukuran dari kepala hingga ekor yang cenderung serupa. Selain itu, ular tersebut juga memiliki ekor yang berkerah dan tumpul, dengan warna kekuningan.
Dalam sampel penemuannya, para peneliti menggambarkan kepala dan ekornya memiliki penampilan yang memang “mirip” dengan ular Berezowski yang pernah dinyatakan punah.

“Ular buluh jarang terlihat di alam liar karena cara hidup mereka di bawah tanah, perilaku menggali, dan kebiasaan misterius,” kata para peneliti.

Muncul Setelah 3 Dekade

Ular buluh mungil itu pernah ditemukan pada 1896 oleh Michael Berezwoski seorang ahli zoologi asal Rusia. Setelahnya, hewan misterius ini sulit ditemukan, bahkan diperkirakan tak terlihat selama sekitar 30 tahun.

Ada banyak alasan mengapa ular ini tak kunjung terlihat. Salah satunya karena ular buluh cenderung hidup dengan menempel pada tanah. Alasan lainnya adalah warna tubuh ular yang mirip dengan tanah dan dedaunan di sekitarnya. Membuatnya menjadi sulit untuk bisa dikenali.
Ular ini hidup di hutan pegunungan antara ketinggian sekitar 5.500 dan 6.000 kaki. Mereka telah ditemukan di beberapa kabupaten di Provinsi Sichuan, sekitar 1.300 mil perjalanan ke arah barat daya dari Beijing.

Spesies ini diidentifikasi berdasarkan pola sisik, mata, warna, dan ciri fisik halus lainnya, kata studi tersebut. Analisis DNA menemukan bahwa spesies tersebut memiliki setidaknya 17% perbedaan genetik dari ular buluh lainnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pengobatan Hewan