3 Jenis Penyakit Udang Vaname dan Cara Ampuh Mengatasinya!

10 Jenis Penyakit Udang Vaname dan Cara Ampuh Mengatasinya!

Kesehatan merupakan faktor kunci dalam keberhasilan budidaya udang vaname, namun berbagai jenis penyakit seringkali mengancam pertumbuhan udang budidaya.

Maka dari itu, penting bagi petambak untuk memahami jenis-jenis penyakit udang yang mungkin menyerang stok mereka.

Di artikel ini, kita akan membahas secara komprehensif berbagai penyakit yang kerap menghantui udang vaname. Selain itu, kita juga akan menjelaskan beberapa tips untuk mencegah berbagai penyakit tersebut.

Jenis Penyakit Udang Vaname yang Disebabkan oleh Virus

Pertama-tama, mari kita bahas terlebih dulu jenis-jenis penyakit udang vaname yang disebabkan oleh virus. Ada lima penyakit yang masuk ke dalam kategori ini, yaitu IHHNV, TSV, CMD, WSSV, dan IMNV.

Mari kita bahas penjelasan detailnya satu per satu!

1. Infectious Hepatopancreatic and Haematopoietic Virus (IHHNV)

contoh-udang-yang-terkena-ihhnv.png

Infectious Hepatopancreatic and Haematopoietic Virus (IHHNV) adalah jenis penyakit yang menyebabkan udang berwarna putih mengkilap terutama pada bagian sendi abdomen (bagian perut udang).

BACA JUGA :AS: Kapal Tanker Minyak yang Ditabrak Houthi Berpotensi Tumpahkan ‘Jutaan Barel’

Gejala lainnya adalah warna udang menjadi kebiru-biruan dan pertumbuhan rostrum (bagian ekor) menjadi cacat pada salah satu sisi. Umumnya penyebaran IHHNV terjadi lewat kanibalisme antar udang.

2. Sindrom Taura

contoh-udang-yang-terkena-tsv.jpg

Taura Syndrome Virus (TSV) adalah virus yang menyebabkan Sindrom Taura. Penyakit ini pernah menyebar di Jawa Timur pada tahun 2005 dan berpotensi masih berkembang hingga saat ini.

Infeksi TSV biasanya terjadi antara hari ke-14 sampai ke-40 pasca penebaran. Udang terinfeksi TSV kerap menunjukkan gejala berupa warna tubuh yang memucat, munculnya bercak hitam, dan pleopod (ekor renang) berwarna lebih merah dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya.

Selain itu, gejala TSV lainnya adalah kulit yang lunak dan usus kosong. Penyakit ini juga sering terjadi pada fase akhir dari siklus molting. Sama seperti IHHNV, TSV juga biasanya menyebar melalui kanibalisme antar udang.

3. Covert Mortality Disease (CMD)

contoh-udang-yang-terkena-penyakit-cmd.jpg

Covert Mortality Disease (CMD) adalah jenis penyakit udang vaname yang disebabkan oleh Covert Mortality Nodavirus (CMNV). Akibat dari penyakit ini adalah kematian udang di dasar kolam.

Penyakit ini banyak terjadi di Tiongkok dan akan sangat mungkin menyebar ke Indonesia jika tidak dilakukan pencegahan. CMD dapat terjadi pada 1 bulan pasca tebar, dan biasanya petambak cukup sulit dalam menyadari awal kematian udang.

Beberapa gejala awal penyakit ini adalah warna hepatopankreas yang memudar, saluran pencernaan yang kosong, kulit udang yang melunak, dan pertumbuhan udang yang lambat. Seringkali warna otot udang juga menjadi keputihan di bagian perut.

4. White Spot Disease (WSD)

contoh-udang-yang-terkena-penyakit-white-spot-disease.jpg

White Spot Disease (WSD) atau penyakit bintik putih adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh White Spot Syndrome Virus (WSSV). Pada kondisi panas, laju replikasi virus ini umumnya meningkat.

Virus ini kerap menyebar karena proses kanibalisme. Selain itu, udang yang terjangkit WSSV (baik yang ditranspor dalam keadaan hidup, mati, dibekukan, atau tanpa dimasak) masih dapat menyebarkan WSSV.

Gejala yang tampak pada udang yang terinfeksi biasanya berupa lingkaran putih pada kulit dengan diameter 0,5-2 mm, perubahan warna dari merah muda menjadi kemerahan pada seluruh tubuh, hilangnya nafsu makan, dan setelah beberapa hari, udang akan tampak sekarat dan berenang di permukaan air di tepi kolam.

5. Myonecrosis/Myo

contoh-udang-yang-terkena-penyakit-myo.jpg

Penyakit infeksi Myonecrosis, atau yang lebih sering disebut dengan Myo dapat menginfeksi setiap tahap perkembangan udang dari larva hingga dewasa. Penyakit ini disebabkan oleh Infectious Myonecrosis Necrotic Virus (IMNV)

Walaupun virus ini tidak menyebabkan kematian separah virus lainnya, tapi penyakit ini bisa menginfeksi bersamaan dengan WSSV. Virus ini juga bisa menyebar antar udang karena perilaku kanibalisme atau terbawa faktor lain seperti Artemia.

Biasanya, gejala awal penyakit ini adalah perubahan perilaku atau fisik udang, nafsu makan yang turun, dan jumlah kematian yang meningkat. Tanda lainnya adalah warna putih keruh pada daging terutama pada perut bagian abdomen dan ekor.

6. Yellow Head Disease (YHD)

contoh-udang-yang-terkena-penyakit-yellow-head-disease.jpg

Yellow Head Disease (YHD) adalah penyakit yang disebabkan oleh Yellow Head Virus (YHV). Umumnya, gejalanya adalah warna kepala yang berubah menjadi pucat hingga kekuningan.

Selain itu, gejala lain yang kerap muncul adalah berkurangnya nafsu makan dan udang mulai berenang di sekitar permukaan. Penyakit ini cukup merepotkan bagi petambak karena durasi dari udang baru terjangkit hingga mati hanya dalam hitungan hari saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pengobatan Hewan